Semua
jenis tanaman membutuhkan media
tanam untuk
bisa hidup, tumbuh dan berkembang. Media tanaman hias sama sekali tidak susah
dan mudah banget untuk di dapatkan, tanah di sekitar rumah itu salah satunya.
Tapi, juga harus hati-hati karena jenis media tanam tanaman hias yang di
gunakan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Media tanam yang akan digunakan harus disesuaikan dengan jenis
tanaman hias yang ingin ditanam di rumah. Media tanam tanaman hias pot pada
prinsipnya harus memenuhi syarat – syarat yang antara lain adalah bahan atau
campuran media harus mempunyai aerasi yang baik, kapasitas memegang air yang
tinggi dan dapat membuat
unsur hara yang tetap tersedia bagi pertumbuhan
tanaman serta tidak
mengandung zat yang beracun bagi tanaman. Masing-masing tanamn hias
mempunyai kesesuaian media tumbuh yang berbeda baik untuk media pengakaran,
tanaman pot maupun pertanaman di halaman rumah dengan menggunakan jenis media
tanam yang tepat akan tercapai pertumbuhan optimal pada tanaman hias yang
secara tidak langsung meningkatkan keindahannya atau nilai estetikanya.
Sifat media dalam pot yang paling dikehendaki kebanyakan
orang adalah media yang ringan dan bersih. Dengan media yang ringan, sangat
mempermudah mengatur tempat yang paling tepat bagi tanaman pot tersebut. Jenis Media tanam tanaman hias yang
digunakan hendaknya juga mudah didapat dan harganya murah.
Kandungan hara yang banyak di dalam media tanam bukanlah syarat mutlak, sebab nutrisi dapat diperoleh
kapan saja dari pemupukan, meskipun media tanam yang digunakan tidak mengandung nutrisi sama sekali.
Pertumbuhan optimal pada tanaman, hanya akan tercapai
apabila kita menyediakan media yang tepat bagi perakaran tanaman. Menentukan
media tanam yang tepat untuk karateristik dan jenis tanaman yang
berbeda merupakan hal yang sulit. karakteristik tanaman
akan menentukan karakteristik media tanam yang dibutuhkan. Anda tidak dapat menyamaratakan semua
kebutuhannya hanya kedalam satu jenis media tanam. Media tanam yang paling umum
digunakan adalah tanah. Bahan yang di gunakan sebagai media tumbuh akan mempengaruhi sifat
lingkungan media. Tingkat suhu, aerasi dan kelembaban media akan berlainan
antara media yang satu dengan media yang lain, sesuai dengan bahan yang di
gunakan sebagai media.
Untuk mendapatkan media tanam yang baik dan sesuai dengan
karateristik dan
jenis tanaman yang akan ditanam, anda harus memiliki pemahaman mengenai karateristik dan
jenis media tanam yang mungkin berbeda-beda. Berdasarkan karateristik bahan penyusunnya, macam-macam media tanam dibedakan menjadi bahan organik dan anorganik.
A. Bahan Organik
Media tanam yang termasuk dalam kategori bahan organik
umumnya berasal dari komponen organisme hidup, misalnya bagian dari tanaman
seperti daun, batang, bunga, buah, atau kulit kayu.
Karakteristiknya :
- Bahan organik akan mengalami proses pelapukan atau dekomposisi yang dilakukan oleh mikroorganisme. Melalui proses tersebut, akan dihasilkan karbondioksida (CO2), air(H2O), dan mineral. Mineral yang dihasilkan merupakan sumber unsur hara yang dapat diserap tanaman sebagai zat makanan.
- Proses dekomposisi yang terlalu cepat dapat memicu kemunculan bibit penyakit. Untuk menghindarinya, media tanam harus sering diganti. Oleh karena itu, penambahan unsur hara sebaiknya harus tetap diberikan sebelum bahan media tanam tersebut mengalami dekomposisi.
- Bahan organik juga memiliki pori-pori makro dan mikro yang hampir seimbang sehingga sirkulasi udara yang dihasilkan cukup baik serta memiliki daya serap air yang tinggi.Hal itu dikarenakan bahan organik sudah mampu menyediakan unsur-unsur hara bagi tanaman.
- Beberapa jenis media tanam organik yang sering dijadikan sebagai media tanam yaitu arang, cacahan pakis, kompos, mosS, sabut kelapa, pupuk kandang, dan humus.
B. Bahan Anorganik
Bahan anorganik adalah bahan dengan kandungan unsur
mineral tinggi yang berasal dari proses pelapukan batuan induk di dalam bumi. Proses
pelapukan tersebut diakibatkan oleh berbagai hal, yaitu pelapukan secara fisik, biologi- mekanik
Karakteristiknya :
- Berdasarkan bentuk dan ukurannya, mineral yang berasal dari pelapukan batuan induk dapat digolongkan menjadi 4 bentuk, yaitu kerikil atau batu-batuan (berukuran lebih dari 2 mm), pasir (berukuran 50 /-1- 2 mm), debu (berukuran 2-50u), dan tanah liat (berukuran kurang dari 2ju.
- Bahan anorganik juga bisa berasal dari bahan-bahan sintetis atau kimia yang dibuat di pabrik.
- Beberapa jenis media tanam anorganik yang sering dijadikan sebagai media tanam yaitu gel, pasir, kerikil, pecahan batu bata, spons, tanah liat, vermikulit, dan perlit.
No comments:
Post a Comment